Kamis, 15 Agustus 2013

FSP2KI Langkah Demi Langkah

Spanduk pendidikan dasar FSP2KI
Federasi Serikat Pekerja Pulp dan Kertas Indonesia (FSP2KI) saat ini beranggotakan lebih 18.000 pekerja dari 20 Serikat Pekerja Anggota yang tersebar di Propinsi Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Riau dan Kalimantan Timur.

Paska Kongres Luar Biasa di Pekan Baru bulan April lalu, FSP2KI terus melakukan pembenahan organisasi pada tiga pilar yaitu administrasi, keuangan dan pelayanan anggota.


Untuk pembenahan administrasi diantaranya dengan melakukan pembenahan surat-menyurat, membuat panduan (SOP) dan optimalisasi sekretariat. Untuk pmbenahan keuangan dengan mengupayakan alokasi dana dan pembukuan yang baik, menggerakkan disiplin iuran dan keterbukaan dalam pelaporan keuangan.  Sedangkan untuk pelayanan anggota diberikan advokasi, pendidikan dan informasi. 

Sampai pertengan tahun 2013 ini, anggota FSP2KI bertambah yaitu SP2K di Riau dan SPMT PT. TEL di Sumatera Selatan. 


Aktivitas membangun jaringan nasional diantaranya dengan ikut membentuk Gerakan Bersama Korban PHK (GEBUK PHK) yang dimotori oleh LBH Jakarta dan secara internasional intensif melakukan dialog dan kerjasama program baik dengan IndustriALL maupun Swedish Paper Workers Union (Pappers).

Beberapa agenda terdekat FSP2KI adalah:
  1. Pendidikan Advokasi Angkatan I, 24-25 Agustus 2013 di Karawang dan akan dilanjutkan dengan angkatan berikutnya setiap bulan.
  2.  FSP2KI-PAPPERS (Swedish Paper Workers Union) Midterm Evaluation & Planning Meeting, 4-8 September 2013
  3. World Day fo Decent Work (Hari Pekerjaan Layak Sedunia), 7 Oktober 2013
  4. Asian Transnational Corporation Monitorng Network (ATNC) Conference, 9-11 November 2013 di Jakarta
  5. FSP2KI-PAPPERS Annual Evaluation & Planning Meeting, December 2013 

FSP2KI juga meluncurkan petisi online untuk menggalang dukungan publik atas praktek anti serikat (union busting) yang dilakukan Alfred Tjahyadi pemilik PT. Inti Bumi Mas yang menjadi outsourching di PT. Tanjungenim Lestari Pulp and Paper.  Untuk memberikan dukungan terhadap petisi-petisi FSP2KI silahkan kunjungi: http://www.fsp2ki.org/p/blog-page_5.html

Banyaknya pengusaha nakal yang tidak memberikan THR pada Idul Fitri tahun ini menyadarkan kita bahwa perjuangan perbaikan kondisi perburuhan tidak bisa dipercayakan pada pemerintah dan pengusaha saja. Sifat opurtunis pemerintah dan watak kapitalis pengusaha membuat mereka mengalami kesulitan untuk memahami bahwa perbaikan kondisi perburuhan adalah sejalan dengan tujuan kemerdekaan mewujudkan masyarakat adil dan makmur.  

Buruh harus mengorganisir dirinya dan bergerak melawan secara masif dan progresif. Perubahan (walaupun pasti mengandung resiko) tidak akan tejadi bila kaum buruh tidak berupaya merubahnya. Ini posisi yang diambil FSP2KI beserta segenap anggota dan jaringannya.

Ditulis oleh:
Nelson F. Saragih
Sekretaris Jenderal FSP2KI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar