Paradigma, cara pandang, cara melihat sesuatu itu lah yang diartikan sebagai paradigma. Jika gelas berisi setengahnya maka bisa dikatakan bahwa gelas ini setengah kosong atau bisa juga dikatakan setengah penuh. Harga saham turun maka ada yang mengartikan ini adalah musibah tapi ada juga yang melihatnya sebagai kesempatan untuk membeli. Ketika seseorang menyakiti hati maka ini adalah masalah yang tidak menyenangkan atau bisa juga diartikan sebagai kesempatan untuk melatih pengendalian diri dan emosi. Semua tergantung cara kita memandangnya.
Ada yang mengatakan bahwa masalah sebenarnya tidak berarti apa-apa tapi cara kita memandang masalah dan respon kita terhadap masalahlah yang menjadi masalahnya. Dari sini terlihat bahwa paradigma mempunyai peranan yang sangat penting. Prilaku seseorang tergantung pada paradigmanya terhadap sesuatu. Bahkan Stephen R. Covey mengatakan pada bukunya Principle Centre Leadership "jika ingin melakukan perubahan kecil rubahlah pada perilaku tapi jika ingin melakukan perubahan besar rubahlahlah pada paradigma". Karena jika paradigma berubah maka perilakupun berubah mengikutinya.
Paradigma bisa terbentuk dari berbagai hal seperti didikan orang tua, budaya, pengalaman hidup dan lainnya. Oleh karena itu paradigm tidak mudah berubah. Bahkan perubahan paradigmapun menjadi suatu hal yang sulit karena sipemilik paradigma tidak melihat paradigm sebagai cara pandang tapi sebagai fakta. Sehingga apabila bermaksud merubah paradigma maka juga seperti menyatakan ia sendiri dalam kesalahan.
Tetapi paradigm juga bisa berubah, ada yang lama ada juga yang cepat. Mahatma Gandhi yang telah hidup mapan sebagai pengacara pada masa pendudukan Inggris cara pandangnya berubah setelah mengalami perlakuan buruk diskiriminatif ketika berkunjung ke Afrika Selatan dan setelah itu memutuskan untuk menjadi pejuang kemerdekaan dinegaranya tanpa kekerasan. Paradigma juga bisa berubah karena seseorang mau terus belajar.
Karena begitu pentingnya paradigma dalam perilaku sesorang bahkan sangat menentukan dalam pencapaian cita-cita kehidupannya maka sebaiknya kita memeriksa paradigma kita atas sesutau, para digma terhadap anak, istri, perusahaan tempat kita kerja, masyarakat disekitar kita bahkan terhadap nilai-nilai yang dianut. Paradigma bisa berubah. Sebagai mahluk yang bisa memlih maka manusiapun bisa memilih paradigmanya. Apabila paradigm berubah maka perilakupun berubah dan lingkungan disekitar kitapun mulai berubah.
Nelson F. Saragih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar